JAKARTA, JURNALTODAY.CO – Pengurus Wilayah Al Washliyah DKI Jakarta adakan Pelatihan dan Workshop Kewirausahaan bagi organ bagian PW Al Washliyah DKI Jakarta. Pelatihan kali ini dikhususkan bagi Muslimat dan Angkatan Putri Al Washliyah DKI Jakarta.
“Pelaksanaan Pelatihan dan Workshop ini dilaksanakan di Hotel Balairung Matraman, Sabtu, tanggal 07 Oktober 2023,” ungkap Hendra Gunawan Thaher selaku Ketua PW Al Washliyah DKI Jakarta kepada Jurnaltoday (08/10/2023).
Kata Hendra, kemandirian bagi personal pengurus dan bagi organisasi adalah merupakan perubahan yang fundamental yang harus digaungkan dan upayakan, baik secara jangka pendek maupun jangka panjang.
Menurutnya, pihaknya harus banyak belajar dari dua organisasi besar yang ada di Indonesia, yakni Muhammadiyah dan NU. Karena mereka berhasil menemukan formulasi untuk menciptakan kemandirian bagi personal pengurus dan operasional organisasi.
“Walaupun kita sadari bersama usaha yang mereka lakukan sangat berbeda, Muhammadiyah dengan pendekatan ekonomi dan pendidikan, sementara NU dengan memanfaatkan pendekatan dengan kekuasaan,” jelasnya.
Ke depan, Hendra berharap Al Washliyah juga harus menjadi organisasi yang mandiri, maju dan modern. Sehingga tidak tergantung kepada pihak lain, hal inilah yang akan menjadi perhitungan di masa akan datang.
Pelatihan dan Workshop kali ini menghadirkan pemateri Ibu Nilawati,S.SI yang berasal dari Sidoharjo Jawa Timur, selain memiliki usaha mandiri memproduksi rendang dengan merek UniJok, beliau juga berprofesi sebagai penulis.
Pemateri kedua, yakni Ervan Taufik yang berasal dari Bandung, memiliki usaha Rumah Makan di berbagai lokasi dengan merek Raja Ayam.
“Kalau pemateri Nilawati dalam paparannya agar sebagai perempuan Al Washliyah agar tidak gampang untuk menyerah,” beber Hendra.
Kata dia, mereka diminta untuk memilih usaha yang ringan terlebih dahulu, walaupun dengan keuntungan yang minim, seiring dengan waktu Insyaallah akan menjadi besar.
Selain itu, juga niat usaha yang akan dilakukan untuk membantu ketahanan keluarga kita. Hal inilah yang akan menjadi penyemangat untuk bertahan, sebab tantangan yang akan dihadapi juga tidak ringan.
Terakhir, kata Hendra, sebelum mulai usaha atau mau meningkatkan usahanya mulailah dengan bersedekah terlebih dahulu kemudian rasakan perubahan apa yang akan kita alami.
Sementara Ervan Taufik lebih menekankan agar kita mempunyai mimpi besar untuk membangun usaha.
“Dengan mimpi besar tersebut kita akan bekerja keras untuk menggapainya,” cerita Hendra.
Menurutnya, terkadang ketika membangun usaha, memikirkan secara mendalam resiko, kendala dan tantangan yang dihadapi, ini yang akan membuat stagnan dan tidak dapat berbuat apa-apa.(**)