JURNALTODAY.CO, BONTANG — Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni menilai pelaksanaan Bontang City Carnival (BCC) 2025 tidak hanya menjadi ajang hiburan dan pelestarian budaya, tetapi juga membawa dampak positif bagi perekonomian masyarakat, khususnya pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Menurut Neni, antusiasme masyarakat yang memadati sepanjang Jalan Ahmad Yani saat gelaran BCC memberikan peluang besar bagi pedagang kecil untuk meningkatkan penjualan. Pemerintah, katanya, akan terus memberikan ruang bagi UMKM agar dapat tumbuh bersama kegiatan masyarakat.
“Acara seperti BCC ini membawa dampak positif. UMKM jadi lebih hidup, lebih ramai, dan ekonomi kota ikut bergerak. Pemerintah tentu akan terus memberi ruang agar pelaku usaha kecil bisa tumbuh bersama kegiatan masyarakat,” ujarnya saat menghadiri kegiatan tersebut, Sabtu malam (25/10/2025).
Sejumlah pelaku UMKM mengaku mendapatkan peningkatan omzet berkat ramainya pengunjung di sepanjang rute karnaval. Salah satunya Wajio, penjual empek-empek yang sudah berjualan sejak sore hari. Ia mengaku penjualan meningkat tajam selama acara berlangsung.
“Kalau ada acara begini ramai sekali, bisa jual sampai 300 porsi. Kalau hari biasa paling 100 atau 200. Jadi memang terasa banget bedanya,” ujarnya sambil melayani pembeli.
Luki, penjual es sirup, juga merasakan hal serupa. Ia menyebut momentum seperti ini menjadi kesempatan penting bagi pedagang kecil untuk memperluas pasar.
“Biasanya saya jualan di depan Puskesmas, tapi kalau ada acara kayak gini lebih ramai. Cuma karena malam, pembeli es agak sepi. Tapi tetap alhamdulillah bisa dapat sampai sejuta,” katanya.
Meski begitu, tidak semua pedagang mengalami lonjakan yang sama. Hera, penjual pentol di kawasan Ahmad Yani, mengaku hasil jualannya sedikit menurun karena banyak pembeli datang lebih awal. Namun ia tetap bersyukur bisa ikut memeriahkan acara kota.
“Kalau siangan justru lebih ramai. Tapi tetap alhamdulillah bisa jualan sambil ikut meramaikan acara,” ujarnya.
BCC 2025 menjadi bukti nyata bahwa kegiatan budaya tidak hanya memperkuat identitas lokal, tetapi juga memberi manfaat ekonomi langsung bagi masyarakat. Pemerintah Kota Bontang berkomitmen menjadikan kegiatan serupa sebagai agenda rutin untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan budaya dan pertumbuhan ekonomi rakyat.(adv/arf)
