SAMARINDA – Ketua Komisi I DPRD Kota Samarinda, Samri Shaputra, meminta Pemerintah Kota (Pemkot) segera mengambil tindakan tegas terhadap maraknya Anak Jalanan (Anjal) dan Gelandangan Pengemis (Gepeng) yang beraktivitas di persimpangan jalan, terutama lampu merah.
Menurut Samri, keberadaan mereka tak hanya mengganggu kenyamanan pengguna jalan, tapi juga mulai meresahkan karena muncul tindakan anarkis. Ia mencontohkan, sempat beredar laporan bahwa anak jalanan menggores mobil pengendara yang menolak memberikan uang.
“Tentu banyak pengguna jalan yang resah dengan keberadaan Anjal dan Gepeng ini,” ujar Samri (28/6/2025).
Ia menilai, situasi ini menjadi pekerjaan rumah serius bagi Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. Penertiban diperlukan untuk mengembalikan ketertiban ruang publik, terutama di titik-titik strategis kota.
Samri juga mengimbau masyarakat untuk tidak lagi memberikan uang kepada anak jalanan maupun pengemis. Meski terlihat kurang empati, langkah tersebut menurutnya penting untuk menghentikan kebiasaan negatif.
“Ini upaya kita supaya mata pencaharian dengan meminta di jalan berhenti. Terlihat seperti tidak memiliki empati, tetapi ini kebiasaan buruk yang harus diubah,” jelasnya.
Namun, ia mengakui bahwa proses penanganan masih terkendala anggaran operasional dan ketersediaan tempat penampungan. Selain menertibkan, pemerintah juga perlu menyiapkan solusi lanjutan bagi para Anjal dan Gepeng yang terjaring razia.
“Masalah tidak hanya menertibkan saja, tetapi setelah ditangkap mereka mau ditampung ke mana,” imbuhnya.
Samri menambahkan, sebagian besar Anjal dan Gepeng bukan warga asli Samarinda, melainkan pendatang dari luar daerah. Oleh karena itu, ia mendorong Pemkot untuk menyiapkan program sosial dan pemberdayaan ekonomi sebagai solusi jangka panjang.
“Agar kita bisa mengurangi dan bahkan menghilangkan para anak jalanan dan pengemis di Samarinda,” pungkasnya.(Adv)
