Pemkab Kutim Optimistis Target Pembangunan 2024 Tercapai

SAMARINDA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) optimistis target pembangunan tahun ini bisa tercapai. Hal ini terungkap dalam Rapat Pengendalian Operasional Kegiatan (Radalok) Triwulan IV 2024 di Hotel Harris, Samarinda, baru-baru ini. Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim Rizali Hadi mengatakan pihaknya yakin anggaran yang telah dialokasikan dapat terserap secara optimal dan seluruh target pembangunan bisa tercapai. Menurut Rizali, semua kegiatan yang telah direncanakan harus selesai sebelum tenggat waktu 31 Desember 2024.

“Pada tanggal 31 Desember 2024 nanti, semua kegiatan kita selesai dan anggaran bisa terserap secara optimal,” tegas Rizali menggarisbawahi komitmen Pemkab Kutim dalam menuntaskan berbagai program pembangunan yang telah dicanangkan.

Radalok kali ini diikuti sejumlah pejabat daerah, di antaranya Asisten Pemkesra Seskab Kutim Poniso Suryo Renggono, Asisten Ekonomi Pembangunan Seskab Kutim Zubair, Asisten Administrasi Umum Seskab Kutim Sudirman Latief, serta Kepala Perangkat Daerah (PD) dan Kepala Bagian Setkab Kutim. Rapat dipimpin langsung Sekretaris Kabupaten (Seskab) Kutim Rizali Hadi, mewakili Pjs Bupati H M Agus Hari Kesuma yang sehari sebelumnya telah memberi arahan terkait strategi realisasi program dan anggaran.

Rizali Hadi sebelum membuka rapat menjelaskan pentingnya Radalok sebagai bagian dari mekanisme evaluasi menyeluruh, khususnya untuk memastikan realisasi anggaran berjalan sesuai target hingga penghujung tahun.

“Radalok ini kita laksanakan secara rutin untuk mengevaluasi apa yang sudah kita laksanakan,” ungkap Rizali seraya menekankan urgensi kesesuaian antara program yang direncanakan dan pelaksanaan di lapangan.

Dengan peningkatan anggaran yang signifikan tahun ini, Rizali berharap alokasi dana publik dapat dikelola dengan lebih cermat dan berdampak langsung pada kesejahteraan masyarakat. Menurutnya, efisiensi anggaran tidak hanya soal angka, namun juga terkait dampak nyata yang dirasakan masyarakat.

“Dengan adanya kenaikan anggaran, harapan kita adalah agar anggaran ini benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Di hadapan para pejabat daerah, Rizali menyebut kunci keberhasilan program tidak lepas dari keterbukaan dalam menghadapi kendala di lapangan. Melalui pendekatan komunikasi aktif dan kolaborasi, setiap perangkat daerah diharapkan bisa saling mendukung demi mencapai solusi yang efektif dan tepat sasaran.

“Kalau ada kendala, ngomong supaya kita bisa cari solusinya bersama-sama,” ujarnya dengan penuh penekanan.

Rizali juga mendorong inovasi dari tiap perangkat daerah agar lebih responsif terhadap dinamika di lapangan. Menurutnya, inovasi merupakan faktor kunci dalam mendorong penyerapan anggaran dan pencapaian target pembangunan.

“Kita ingin ada aksi nyata serta perlu adanya inovasi-inovasi untuk menyelesaikan setiap program yang sudah direncanakan,” tegasnya. (*)