Namanya Muncul di Bursa Pilkada Kolaka Utara 2024, Abu Muslim: Kita Fokus Dulu Jalankan Amanah

Penyerahan bantuan bedah rumah tahun 2022 lalu oleh ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kolaka, Utara Abu Muslim I jurnaltoday.co

Jurnaltoday.co – Desas-desus figur  kandidat calon bupati dan wakil bupati di Kabupaten Kolaka Utara sudah mulai didengungkan di kelompok masyarakat. Meskipun Pilkada 2024 masih tergolong lama, sejumlah nama dan tokoh digadang-gadang untuk maju bertarung.

Salah satunya ketua DPD II Partai Golkar Kolaka Utara, Abu Muslim. Saat ditanya soal maju atau tidak, politisi Golkar ini mengaku masih ingin fokus pada tanggung jawab sebagai wakil rakyat.

“Yang pertama, saya harus menjalankan amanah yang diberikan. Kita dipilih oleh masyarakat, dan bekerja untuk masyarakat,” kata ketua Komisi III DPRD Kabupaten Kolaka Utara ini.

Apalagi untuk urusan sebesar itu, menurutnya memerlukan pertimbangan sangat matang dan membutuhkan kesiapan yang sangat matang. Ia juga mengaku harus tetap berpikir rasional.

Sebab, untuk maju sebagai calon kepala daerah, tentu hasil pemilu legislatif baik itu suara individu maupun suara partai juga sangat berpengaruh pada Pilkada 2024 mendatang.

Apakah hasil dari Pileg itu sudah mumpuni, untuk mengusung dirinya sendiri atau harus melakukan koalisi. Itu juga harus diperhatikan.

Bacaan Lainnya

“Misalnya, saya memiliki keinginan untuk maju di Pilkada, tapi suara saya nanti anjlok apakah saya harus tetap bertahan dan memaksakan diri. Tentu tidak,” katanya.

“Tapi sekali lagi, kalau saya pribadi, saya hanya ingin bekerja, dan biarkan masyarakat yang menilai. Saya hanya ingin bekerja setulus hati,” ujarnya.

Di Partai Golkar kata dia, ketika ada yang berkeinginan untuk maju di pilkada, wajib hukumnya ikut dalam kontestasi pemilu legislatif. Agar bisa memenangkan suara partai, seperti di di pileg 2019-2024 lalu.

“Saya tidak munafik. Keinginan itu ada, dan semua orang juga ingin nomor 1, untuk apa jadi nomor 2. Tapi kita harus pakai logika juga, kalau misalnya partai dapat suara kecil, masa kita harus memaksakan diri untuk menjadi sesuatu yang lebih tinggi. Harus sadar diri,” pungkasnya. (*)