Lima Sekolah di Kutim Terima Penghargaan Adiwiyata Nasional karena Peduli Lingkungan

JAKARTA – Lima sekolah di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) memenerima penghargaan Adiwiyata Nasional karena dinilai berhasil menciptakan kondisi ramah lingkungan di sekolahnya. Kelima sekolah itu adalah SDN 002 Sangatta Selatan, SDN 006 Karangan, SMP Eka Tjipta Jak Luay 1, SMPN 1 Kaubun, dan SMPN 3 Sangatta Utara.

Penghargaan ini diberikan beberapa waktu lalu oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Didampingi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, Menteri LHK, Siti Nurbaya, menyerahkan penghargaan itu di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

Dalam pidatonya, Menteri LHK, Siti Nurbaya, menyatakan, penghargaan ini bukan sekadar seremoni tahunan. “Ini menjadi bagian dari langkah besar kita bersama untuk menyelamatkan bumi, dimulai dari dunia pendidikan,” ucap Menteri LHK.

Sekolah Adiwiyata adalah sekolah yang berhasil menanamkan kesadaran lingkungan di lingkungan pendidikan. Program Adiwiyata kali ini bertema ‘Peduli Lingkungan, Berbudaya Hijau’. Ini menjadi salah satu momentum penting dalam sistem pendidikan Indonesia. Melalui integrasi materi lingkungan ke dalam kurikulum, program ini berupaya menanamkan nilai-nilai cinta lingkungan kepada generasi muda.

Tahun ini, penerima penghargaan Adiwiyata Nasional naik signifikan, yakni 512 sekolah. Selain itu, sebanyak 208 sekolah lainnya meraih gelar Sekolah Adiwiyata Mandiri. Adiwiyata Mandiri merupakan penghargaan khusus yang diberikan kepada sekolah yang menerapkan prinsip-prinsip lingkungan dalam kurikulum dan mampu menjadi teladan bagi sekolah lain dalam program yang sama.

Nurrahmi Asmalia, Kepala Bidang Penaatan dan Pengembangan Kapasitas, Dinas Lingkungan Hidup Kutim, keberhasilan lima sekolah di Kutim ini menjadi bukti bahwa pendidikan berperan penting dalam membentuk perilaku generasi muda yang lebih peduli lingkungan.

Penghargaan ini diharapkan dapat memacu sekolah-sekolah lain di seluruh Indonesia untuk terus berinovasi dan menunjukkan kepedulian mereka terhadap kelestarian alam. “Penghargaan ini memotivasi sekolah-sekolah untuk terus berinovasi dalam menciptakan lingkungan belajar yang hijau dan berkelanjutan,” kata Nurrahmi.

Sebelum penyerahan penghargaan, terdapat beragam kegiatan yang digelar selama 1-2 Oktober 2024. Ini menjadi ajang berjumpanya ide dan inovasi penerapan konsep ramah lingkungan di sekolah-sekolah seluruh Indonesia melalui kegiatan talkshow, pameran, dan coaching clinic bertemakan pengelolaan lingkungan.

Pada hari kedua acara, dilakukan penyerahan penghargaan yang disambut antusias oleh para peserta. Para penerima penghargaan berbagi pengalaman tentang praktik baik mengelola lingkungan di sekolah. Mulai dari program daur ulang, hingga penggunaan energi terbarukan. (ADV)