GMNI PPU Hadir Sebagai Pelopor Gerakan Mahasiswa

PPAB GMNI Penajam Paser Utara menandai terbentuknya GMNI Kabupaten Penajam Paser Utara.

PENAJAM PASER UTARA, JURNALTODAY.CO – Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia merupakan wadah pengakaderan bagi mahasiswa yang ada di Indonesia. Lahir dari peleburan tiga organisasi terbentuknya Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Gerakan Mahasiswa Marhaenis yang berpusat di Jogjakarta, Gerakan Mahasiswa Merdeka yang berpusat di Surabaya, dan Gerakan Mahasiswa Demokrat Indonesia (GMDI) yang berpusat di Jakarta.

Pembentukan GMNI menjadi bagian sejarah penting yang harus diselenggarakan untuk mendorong mahasiswa-mahasiswa menjadi kritis dengan berpegang teguh pada ideologi marhenisme.

Kali ini GMNI kembali berhasil membentuk cabang persiapan baru yang berada Ibu Kota Nusantara, yakni GMNI PPU. Pembentukan ini diinisiasi oleh DPC GMNI Balikpapan dan DPD GMNI Kaltim.

Sebagai gerak awal, Pekan Penerimaan Anggota Baru (PPAB) GMNI di Penajam Paser Utara pun dilaksanakan. Mengusung tema Menegakan Marhaenisme Sebagai Dasar Perjuangan Dengan Semangat Pejuang Pemikir – Pemikir Pejuang.

Kegiatan PPAB GMNI tersebut saat dihadiri oleh Bung Alimantan dan Bung Negel selaku PA GMNI PPU, dan Bung Anes selaku Ketua Bidang Jaringan Politik DPD GmnI Kaltim.

Bacaan Lainnya

Dalam penyampaiannya, PA GMNI PPU yang disampaikan oleh Bung Alimantan, kegiatan PPAB GMNI merupakan langkah awal untuk berdiri dan berkembangnya GMNI di Kabupaten PPU.

Terpenting, kehadiran GMNI PPU bisa menjadi wadah strategis bagi pergerakan kawan-kawan dalam menyampaikan aspirasi masyarakat serta rumah aspirasi masyarakat PPU.

“Dimana GMNI PPU nantinya akan memiliki tujuan utama untuk memperjuangkan kemerdekaan, keadilan sosial, dan kemajuan bangsa Indonesia pada Umumnya, Masyarakat Kabupaten Penajam Paser Utara, khususnya,” ungkapnya.

Dia menambahkan peran GMNI PPU sebagai pelopor gerakan mahasiswa baik itu dalam lingkup sosial, politik, ekonomi dan bisa menjadi inspirasi bagi organisasi lainnya untuk sama-sama mengambil peran dalam pembangunan PPU ke depannya demi kesejahteraan masyarakat.

Disebut Alimantan, GMNI merupakan wadah bagi mahasiswa dalam mengawal serta menghiring program serta kebijakan pemerintah terhadap pembangunan di PPU yang tentunya sejalan dengan ideologi Marhaenisme.

Dalam melaksanakan tugas mahasiswa ini menurutnya harus berfikir progresif, kritis, dan berwawasan luas.

“Dengan hadirnya GMNI PPU kedepannya pertumbuhan sumber daya manusia akan menjadi lebih baik lagi dan berkembang serta lebih kritis membangun, kemudian tentunya melalui ideology kawan-kawan GMNI akan mendorong serta mengimplementasikan dalam kehidupan sosial,” pesannya.

Sementara, Ketua GMNI Balikpapan Maha Sakti Esa Jaya menyebutkan bahwa PPAB di PPU adalah langkah awal yang dilakukan dalam pergerakkan GMNI untuk membangun kesadaran kritis Mahasiswa.

“Pembangunan kesadaran kritis merupakan hal yang begitu penting untuk kelompok muda, sehingga pembekalan kritis dengan bersendikan nasionalisme menjadi perlu untuk dilakukan saat ini,” ungkapnya.

Dikatakannya, PPAB ini di ikuti oleh peserta yang ingin menjadi kader GMNI.

“PPAB berfungsi sebagai pembekalan mahasiswa yang nantinya akan kita terjunkan dimasyarakat,” tuturnya.

Maha menjelaskan bahwa GMNI adalah organisasi gerakan yang bergerak dalam memperjuangkan hak-hak masyarakat kecil dengan ideologinya, Marhaenisme.

“GMNI memiliki sejarah panjang di Indonesia, kami telah hadir dibanyak wilayah sebagai organ kritis pemerintah, maka saat ini merupakan waktu tepat intuk anak muda PPU ikut andil sebagai pihak kritis di daerahnya melalui organisasi GMNI,” bebernya.

Dalam pergerakan GMNI, Maha juga turut menegaskan akan posisi politik organisasinya dalam mengawal hak-hak masyarakat.

“Dalam gerakannya, GMNI memiliki prinsip independensi sehingga tidak terafiliasi dengan partai politik manapun,” tutupnya.(**)