Gas Elpiji 3 Kg Tembus Rp40 Ribu, DPRD Minta Penyaluran Diawasi Ketat

Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Adnan Faridhan

Samarinda– Harga gas elpiji 3 kilogram di Kota Samarinda melambung hingga Rp40 ribu per tabung. Anggota Komisi I DPRD Samarinda, Adnan Faridhan, menyoroti kondisi tersebut dan menyebut lonjakan harga telah jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET), serta tidak relevan bagi masyarakat kurang mampu.

Menurut Adnan, mahalnya harga gas melon disertai distribusi yang tak tepat sasaran telah menyulitkan warga miskin untuk mendapatkan kebutuhan pokok tersebut. Ia menilai lemahnya pengawasan telah membuka celah bagi warga ekonomi mampu untuk ikut menikmati subsidi.

“Ini gas untuk masyarakat tidak mampu, tapi faktanya banyak orang kaya yang pakai juga. Ini harus diawasi ketat,” ujar Adnan (22/6/2025).

Ia juga mengungkapkan bahwa kelangkaan gas di beberapa wilayah terjadi karena distribusi tidak merata. DPRD, kata Adnan, mendorong agar distribusi disesuaikan dengan jumlah penduduk miskin di tiap daerah, dan mendesak pemanggilan pihak distributor untuk dimintai pertanggungjawaban.

“Perlu dipanggil pihak penyalur. Mereka yang bertanggung jawab memastikan kuota sampai ke masyarakat yang berhak,” jelasnya.

Adnan menekankan pentingnya pembentukan regulasi yang mengatur kriteria penerima gas subsidi, sekaligus membentuk tim pengawas khusus untuk mengawasi jalannya distribusi.

Bacaan Lainnya

“Kalau ada distributor yang nakal, cabut saja izinnya. Pemerintah harus tegas, karena gas 3 kilogram ini jelas-jelas diperuntukkan bagi masyarakat miskin,” pungkasnya.(Adv)