DPRD Samarinda Ingatkan Proyek Sekolah Internasional Jangan Timbulkan Ketimpangan Pendidikan

Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi

SAMARINDA – Rencana pembangunan sekolah bertaraf internasional di kawasan Loa Bakung mendapat sorotan kritis dari DPRD Kota Samarinda. Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Ismail Latisi, mengingatkan agar proyek unggulan ini tidak justru memperlebar ketimpangan antarwilayah dalam hal akses pendidikan berkualitas.

“Sekolah unggulan itu penting, tapi bukan tujuan akhir,” tegas Ismail (27/6/2025).

Menurutnya, semangat membangun sekolah modern dan berbasis digital harus dibarengi dengan perhatian yang sama terhadap sekolah-sekolah negeri lainnya yang masih menghadapi persoalan mendasar, seperti minimnya fasilitas dan kekurangan tenaga pengajar.

Ia menilai keberadaan sekolah internasional dengan konsep bilingual dan fasilitas transportasi memang bisa menjadi model pendidikan ideal. Namun, proyek tersebut tidak boleh menjelma menjadi simbol eksklusivitas yang hanya dinikmati segelintir pelajar.

“Ini memang bisa jadi contoh. Tapi yang lain jangan dibiarkan tertinggal. Pemerintah dan DPRD harus memastikan dampaknya menyebar, bukan terpusat,” ujarnya.

Ismail juga menyoroti sistem seleksi masuk yang akan diberlakukan melalui mekanisme tes. Ia menekankan pentingnya pengawasan ketat agar proses seleksi tidak membuka peluang diskriminasi terselubung terhadap anak-anak dari keluarga prasejahtera.

Bacaan Lainnya

“Semua anak punya hak yang sama atas pendidikan bermutu. Jangan sampai sistem seleksi malah meminggirkan mereka yang secara ekonomi lemah,” jelas politisi PKS itu.

Lebih lanjut, ia mendorong agar perbaikan kualitas pengajar dan infrastruktur pendidikan tidak hanya difokuskan pada sekolah unggulan, melainkan juga dilakukan merata di seluruh wilayah kota.

“Yang kami harapkan, kualitas dari sekolah percontohan ini bisa jadi pemantik agar sekolah lain ikut dibenahi secara menyeluruh,” tutupnya.(Adv)