Jurnaltoday.co – Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Kaltim Rozani Erawadi mengatakan penyerapan tenaga kerja merupakan salah satu program dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kaltim.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalimantan Timur menargetkan 100 ribu tenaga kerja terserap selama tahun 2023. Jumlah itu diyakini terpenuhi, mengingat sejumlah proyek strategis nasional tengah berjalan.
Pada RPJMD 2018-2023 pemerintah menargetkan serapan tenaga kerja sebanyak 250.000 orang. Hingga tahun 2022, pencapaiannya telah melampaui target.
“Dalam kurun waktu 2019-2022 serapan tenaga kerja mencapai 251.212 orang atau 100,48 persen,” kata Rozani Erawadi, Senin (6/3/2023)
Dikutip dalam keterangan yang diterbitkan Biro Adpimprov Kaltim, tahun 2019 terserap 131.787 tenaga kerja, tahun 2020 sebanyak 23.194 tenaga kerja, tahun 2021 sebanyak 58.729 tenaga kerja dan tahun 2022 sebanyak 37.502 tenaga kerja.
“Tahun 2023 ditargetkan sebanyak 100.000 tenaga kerja lagi yang akan terserap,” tambah Rozani.
Para tenaga kerja itu umumnya bekerja untuk lapangan kerja perkebunan, peternakan, perikanan, pertanian dan perindustrian.
“Selanjutnya kita ingin peningkatan daya saing melalui berbagai upaya untuk penempatan tenaga kerja. Masyarakat yang berminat bisa mengikuti pendidikan berbasis kompetensi di Balai Latihan Kerja (BLK), baik di Balikpapan maupun di Bontang,” jelas Rozani Erawadi.
Tahun ini pelatihan di BLK Balikpapan sebanyak 1.000 peserta. Dilanjutkan dengan program pemagangan bekerja sama dengan forum pemagangan dan pemerintah kabupaten kota dengan 10 paket pemagangan untuk kurang lebih 160 tenaga kerja. Untuk tahun 2023 akan ada 63 paket pelatihan.
“Jumlah tersebut akan terus kita tingkatkan supaya paling tidak target 1.000 peserta pemagangan bisa tercapai. Tujuannya agar mereka bisa langsung ditempatkan di masing-masing perusahaan,” ujarnya.
Untuk penyerapan tenaga kerja, lanjut Rozani, paling banyak meningkat pada sektor industri pengolahan dan sektor transportasi. (*)