Benteng Perlindungan Anak Melemah, DPRD Samarinda Minta Panti Asuhan Dievaluasi

Anggota Komisi IV DPRD Kota Samarinda, Harminsyah

SAMARINDA – Kasus kekerasan terhadap anak di Kota Samarinda kian mengkhawatirkan. Tak hanya terjadi di lingkungan keluarga, sejumlah kasus juga ditemukan di lembaga pengasuhan seperti panti asuhan. Hal ini mendapat sorotan serius dari DPRD Kota Samarinda.

Anggota Komisi IV DPRD Samarinda, Harminsyah, menegaskan bahwa isu kekerasan terhadap anak tidak bisa hanya dipandang dari aspek hukum. Menurutnya, permasalahan ini menunjukkan lemahnya ketahanan keluarga serta minimnya pembinaan sosial di masyarakat.

“Kekerasan terhadap anak adalah isu yang sangat kami perhatikan. Ini bukan hanya urusan hukum, tapi juga soal ketahanan keluarga. Perlu pembinaan dari hulu, mulai dari keluarga, sekolah, hingga lingkungan sosial,” jelas Harminsyah (29/6/2025).

Ia menilai, ketika fungsi perlindungan keluarga melemah, maka lembaga seperti sekolah dan panti asuhan seharusnya hadir memberikan perlindungan yang aman dan layak. Namun kenyataannya, beberapa panti asuhan justru menjadi tempat terjadinya kekerasan.

“Kami menyoroti secara khusus kasus-kasus yang terjadi di panti asuhan. Ini sangat disayangkan, karena seharusnya panti menjadi tempat aman, bukan menambah trauma anak,” ungkapnya.

Beberapa kasus, kata dia, kini sudah masuk proses hukum, namun ada pula yang diselesaikan secara kekeluargaan. Ia mendesak agar Pemerintah Kota, khususnya Dinas Sosial, memperkuat sistem pengawasan dan pembinaan rutin terhadap seluruh lembaga pengasuhan anak.

Bacaan Lainnya

“Pemerintah harus memastikan bahwa setiap panti asuhan adalah tempat yang aman dan ramah bagi anak-anak. Harus ada evaluasi berkala terhadap pengelolaan, tenaga pengasuh, hingga kondisi lingkungan,” tegas politisi Komisi IV tersebut.

Harminsyah juga mendorong adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan lembaga perlindungan anak untuk menciptakan ekosistem pengasuhan yang sehat dan bebas dari kekerasan.

“Kita butuh kerja sama semua pihak agar anak-anak Samarinda benar-benar terlindungi. Jangan sampai mereka menjadi korban di tempat yang seharusnya menjadi pelindung,” pungkasnya.(adv)