Adnan Faridhan: Jangan Hanya Satgas PPDB, Masalah Gas Juga Butuh Tindakan Serius

Anggota DPRD Kota Samarinda, Adnan Faridhan

Samarinda – Kelangkaan gas elpiji bersubsidi tabung 3 kilogram kembali menghantui warga Kota Samarinda. Seperti siklus tahunan, fenomena ini kerap muncul menjelang hari besar keagamaan, disertai dengan lonjakan harga yang jauh melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET).

Menanggapi hal ini, Anggota DPRD Kota Samarinda, Adnan Faridhan, mendesak agar Pertamina dipanggil untuk dimintai keterangan terkait distribusi gas yang dinilai tidak berjalan maksimal.

“Saya rasa kita perlu memanggil pihak Pertamina. Kalau memang ditemukan ada persoalan dalam penyaluran, harus ditindak secara serius,” ujar Adnan usai rapat paripurna di Gedung DPRD Samarinda (20/6/2025).

Tak hanya itu, Adnan juga mendorong Pemerintah Kota Samarinda untuk membentuk satuan tugas (Satgas) khusus yang fokus pada pengawasan distribusi gas 3 kilogram. Menurutnya, keberadaan Satgas PPDB bisa menjadi contoh pola kerja yang bisa diadaptasi.

“Kalau bisa, dibentuk juga Satgas Gas. Jangan hanya Satgas untuk PPDB, sementara masalah yang menyentuh langsung kehidupan masyarakat seperti gas malah diabaikan,” tegasnya.

Ia menilai, lemahnya pengawasan distribusi menjadi celah yang dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab. Pembentukan Satgas diharapkan bisa memperkuat koordinasi lintas sektor dan menutup ruang penyimpangan.

Bacaan Lainnya

“Distribusinya harus diawasi betul. Ini bukan hanya soal teknis, tapi persoalan sistemik. Masalahnya selalu berulang karena ada celah di sana,” tambahnya.

Adnan juga mengingatkan bahwa kelangkaan elpiji 3 kilogram bukan fenomena baru. Ia menilai Pemkot harus mulai mengantisipasi lebih awal, alih-alih baru bergerak saat keluhan masyarakat sudah memuncak.

“Ini selalu jadi PR setiap tahun. Harusnya bisa diantisipasi sebelum hari besar datang. Pemerintah jangan tunggu meledak dulu baru bertindak,” pungkasnya.(Adv)