Pemkot Bontang Apresiasi Bea Cukai atas Ketegasan Berantas Barang Ilegal

Wakil Walikota Bontang Berpartisipasi langsung Pemusnahan Barang Ilegal di Bea cukai (Sadam ; Dokpim)

BONTANG, JURNALTODAY.CO — Pemerintah Kota Bontang memberikan apresiasi terhadap langkah tegas Kantor Bea dan Cukai Bontang dalam memberantas peredaran barang ilegal di wilayahnya. Apresiasi ini disampaikan Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris saat menghadiri kegiatan pemusnahan ribuan batang rokok dan ratusan liter minuman beralkohol ilegal**, Selasa (21/10/2025), di Kantor Bea Cukai Bontang, Jalan Pelabuhan, Tanjung Laut Indah, Bontang Selatan.

Menurut Agus Haris, upaya Bea Cukai tersebut menunjukkan komitmen kuat dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menekan aktivitas ilegal yang merugikan negara. Ia menilai, keberhasilan Bea Cukai bukan hanya soal penindakan, tetapi juga dalam pencapaian target penerimaan pajak daerah.

“Barang bukti yang dimusnahkan ini cukup banyak. Selain itu, target penerimaan pajak juga tercapai. Ini menunjukkan kinerja Bea Cukai tidak hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam memperkuat perekonomian daerah,” ujar Agus Haris.

Kegiatan ini digelar dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Bea dan Cukaiserta menjadi bukti nyata komitmen lembaga tersebut dalam menjaga penerimaan negara dan melindungi masyarakat dari peredaran barang ilegal.

Kepala Kantor Bea Cukai Bontang, Tri Haryono Suhut, menjelaskan bahwa barang-barang yang dimusnahkan merupakan hasil operasi penindakan yang dilakukan sepanjang Oktober 2024 hingga Oktober 2025.

“Ini bukti Bea Cukai hadir untuk menegakkan hukum dan menjaga keadilan bagi pelaku usaha yang taat aturan,” kata Tri.

Seluruh barang hasil penindakan telah melalui proses administrasi dan mendapat persetujuan dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Bontang. Ribuan batang rokok ilegal dibakar dan dipotong hingga tak berbentuk, sementara botol minuman beralkohol dipecahkan dan ditimbun agar tak bisa dimanfaatkan kembali.

“Langkah ini memastikan seluruh barang benar-benar kehilangan fungsi utamanya dan tidak mungkin lagi beredar di pasaran,” jelasnya.

Tri juga mengungkapkan adanya tren positif tahun ini. Jumlah barang yang dimusnahkan menurun dibanding tahun sebelumnya, yang menunjukkan meningkatnya kesadaran masyarakat terhadap bahaya dan pelanggaran barang ilegal.

Lebih lanjut, Tri menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar prosedur hukum, tetapi juga bentuk edukasi publik. Rokok dan minuman beralkohol ilegal, kata dia, sering kali tidak memenuhi standar kesehatan dan dapat membahayakan konsumen. Selain itu, peredaran barang ilegal juga menghilangkan potensi penerimaan negara yang digunakan untuk membiayai program kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

“Peran masyarakat sangat penting. Karena keberhasilan memberantas barang ilegal tidak hanya di tangan petugas, tapi juga di kesadaran kita bersama,” pungkasnya.

Pemusnahan tersebut menjadi simbol perlawanan terhadap praktik curang yang merusak tatanan ekonomi serta bentuk dukungan terhadap pelaku usaha yang patuh pada aturan. (Adv)